Bos besar Chelsea Roman
Abramovic pernah mendatangkan pelatih spesial juara Jose Mourinho, yang
mengklaim dirinya The Special One. Pelatih juara Piala Dunia, Luis
Felipe Scolari, dan pelatih spesialis juara Liga Champions Carlo
Ancelotti juga pernah didatangkan demi ambisi menjuarai Champions.
Namun sederetan ahli strategi top tersebut berguguran, semuanya
dipecat karena gagal memperesembahkan trofi juara yang sangat diidamkan
taipan minyak asal Rusia tersebut. Sangat ironis, Chelsea justru
menjuarai Champions bersama pelatih muda plus minim pengalaman.
Dialah Roberto Di Matteo, sosok pria asal Italia berwajah asiatic.
Pria yang selalu tampil kalem dan tenang itu mau tak mau harus diakui
jadi aktor di belakang layar sukses Chelsea menjuarai Champions meski
dengan pengalamannya yang minim.
Bahkan tak pernah diperhitungkan sebelumnya Di Matteo bakal membawa
Chelsea naik ke level sejauh ini. Dia hanyalah pelatih sementara yang
menggantikan Andre Villas-Boas pada 4 Maret lalu setelah berstatus
sebagai asisten pelatih Villas-Boas.
Di Matteo sebenarnya bukanlah pelatih yang diperhitungkan
kecerdasannya meracik strategi. Caranya mengatur taktik dan strategi
sangat sederhana. Dia hanya memaksimalkan potensi pemain-pemain veteran
The Blues namun dengan penjiwaan mendalam.
Sebagai mantan pemain Chelsea, Di Matteo sangat mengerti dengan
kondisi psikologis para pemainnya, filosofi Chelsea dan hal-hal
fundamentalis yang jadi dasar pondasi bangunan The Blues. Dari situlah
Di Matteo membangkitkan motivasi pemain Chelsea agar tampil pantang
menyerah.
Dengan konsep sederhana tersebut, Di Matteo menciptakan taktik dan
strategi dengan tampilan dinamis. Chelsea tidak harus selalu tampil
menyerang atau bertahan saja, efektifitas permainan dengan kemenangan di
akhir pertandingan jadi tujuan utama.
Alhasil kesuksesan pun diraih Chelsea. Dua gelar juara FA dan
Champions berhasil disabet The Blues, dan itu justru terjadi di era
Chelsea yang diperkirakan banyak kalangan bakal runtuh sebab banyaknya
pemain gaek dan seringnya sang bos memecat pelatih.
Kini Di Matteo pantas disebut sebagai The Real Special One Chelsea
yang sesungguhnya, tak ada lagi yang bisa membantah bahwa dia adalah
penakluk The Blues yang mampu mencapai target tertinggi sang bos besar
untuk merajai Eropa.
Namun demikian nasib Di Matteo hingga saat ini belum menemui titik
pasti. Belum ada sinyal dari bos besar dia bakal dipertahankan atau
diganti oleh pelatih lain. Dari sinilah kemudian sejumlah pemain pilar
Chelsea memiliki opini mengenai masa depan Di Matteo di klub tersebut.
Segera setelah Chelsea menjuarai Liga Champions, mereka berpendapat
Di Matteo layak jadi manajer tetap. Mereka mendesak agar pria berambut
botak menyerupao tampilan shaolin itu segera jadi pelatih Chelsea.
"Itu bukan pertanyaan yang mesti ditanyakaan saat ini. Ia membawa
kami dari sebuah tim yang kesulitan, mungkin tersingkir dari Liga
Champions, dan kini kami justru memenanginya, jadi lihat saja itu," kata
Frank Lampard dilansir Reuters.
John Terry, kapten Chelsea yang tidak bisa tampil di final, dengan
tegas menyebut bahwa trofi yang diraih Chelsea musim ini adalah bukti
nyata betapa Di Matteo memang pantas disodori kontrak permanen sebagai
manajer Chelsea musim depan.
"Lihat saja trofi itu. Kami harap begitu (Di Matteo mendapat kontrak
permanen, Red). Robbie sudah luar biasa sejak ia datang Apapun yang
terjadi kepadanya ia sudah punya dua piala luar biasa. Ia sudah berbuat
cukup untuk mendapatkan pekerjaan ini," katanya.
Tak hanya dari pemain Chelsea, kelayakan Di Matteo melatih Chelsea
juga diungkapkan para outsider Chelsea seperti halnya pelatih Muenchen
Jupp Heynckes. "Jika Anda ingin mengatakan sesuatu tentang Di Matteo,
saya ingin Chelsea memberi pelatih asal Italia itu kontrak tiga tahun,"
kata Heynckes.(Tribunnews.com/cen)
Minggu, 20 Mei 2012
Di Matteo Didukung Jadi Pelatih Permanen Chelsea
Lainnya dari Olah Raga, Sepak Bola
Ditulis Oleh : Mas Roy Hari: 18.48 Kategori: Sepak Bola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar