Minggu, 20 Mei 2012

Di Matteo Didukung Jadi Pelatih Permanen Chelsea

Bos besar Chelsea Roman Abramovic pernah mendatangkan pelatih spesial juara Jose Mourinho, yang mengklaim dirinya The Special One. Pelatih juara Piala Dunia, Luis Felipe Scolari, dan pelatih spesialis juara Liga Champions Carlo Ancelotti juga pernah didatangkan demi ambisi menjuarai Champions.
Namun sederetan ahli strategi top tersebut berguguran, semuanya dipecat karena gagal memperesembahkan trofi juara yang sangat diidamkan taipan minyak asal Rusia tersebut. Sangat ironis, Chelsea justru menjuarai Champions bersama pelatih muda plus minim pengalaman.
Dialah Roberto Di Matteo, sosok pria asal Italia berwajah asiatic. Pria yang selalu tampil kalem dan tenang itu mau tak mau harus diakui jadi aktor di belakang layar sukses Chelsea menjuarai Champions meski dengan pengalamannya yang minim.
Bahkan tak pernah diperhitungkan sebelumnya Di Matteo bakal membawa Chelsea naik ke level sejauh ini. Dia hanyalah pelatih sementara yang menggantikan Andre Villas-Boas pada 4 Maret lalu setelah berstatus sebagai asisten pelatih Villas-Boas.
Di Matteo sebenarnya bukanlah pelatih yang diperhitungkan kecerdasannya meracik strategi. Caranya mengatur taktik dan strategi sangat sederhana. Dia hanya memaksimalkan potensi pemain-pemain veteran The Blues namun dengan penjiwaan mendalam.
Sebagai mantan pemain Chelsea, Di Matteo sangat mengerti dengan kondisi psikologis para pemainnya, filosofi Chelsea dan hal-hal fundamentalis yang jadi dasar pondasi bangunan The Blues. Dari situlah Di Matteo membangkitkan motivasi pemain Chelsea agar tampil pantang menyerah.
Dengan konsep sederhana tersebut, Di Matteo menciptakan taktik dan strategi dengan tampilan dinamis. Chelsea tidak harus selalu tampil menyerang atau bertahan saja, efektifitas permainan dengan kemenangan di akhir pertandingan jadi tujuan utama.
Alhasil kesuksesan pun diraih Chelsea. Dua gelar juara FA dan Champions berhasil disabet The Blues, dan itu justru terjadi di era Chelsea yang diperkirakan banyak kalangan bakal runtuh sebab banyaknya pemain gaek dan seringnya sang bos memecat pelatih.
Kini Di Matteo pantas disebut sebagai The Real Special One Chelsea yang sesungguhnya, tak ada lagi yang bisa membantah bahwa dia adalah penakluk The Blues yang mampu mencapai target tertinggi sang bos besar untuk merajai Eropa.
Namun demikian nasib Di Matteo hingga saat ini belum menemui titik pasti. Belum ada sinyal dari bos besar dia bakal dipertahankan atau diganti oleh pelatih lain. Dari sinilah kemudian sejumlah pemain pilar Chelsea memiliki opini mengenai masa depan Di Matteo di klub tersebut.
Segera setelah Chelsea menjuarai Liga Champions, mereka berpendapat Di Matteo layak jadi manajer tetap. Mereka mendesak agar pria berambut botak menyerupao tampilan shaolin itu segera jadi pelatih Chelsea.
"Itu bukan pertanyaan yang mesti ditanyakaan saat ini. Ia membawa kami dari sebuah tim yang kesulitan, mungkin tersingkir dari Liga Champions, dan kini kami justru memenanginya, jadi lihat saja itu," kata Frank Lampard dilansir Reuters.
John Terry, kapten Chelsea yang tidak bisa tampil di final, dengan tegas menyebut bahwa trofi yang diraih Chelsea musim ini adalah bukti nyata betapa Di Matteo memang pantas disodori kontrak permanen sebagai manajer Chelsea musim depan.
"Lihat saja trofi itu. Kami harap begitu (Di Matteo mendapat kontrak permanen, Red). Robbie sudah luar biasa sejak ia datang Apapun yang terjadi kepadanya ia sudah punya dua piala luar biasa. Ia sudah berbuat cukup untuk mendapatkan pekerjaan ini," katanya.
Tak hanya dari pemain Chelsea, kelayakan Di Matteo melatih Chelsea juga diungkapkan para outsider Chelsea seperti halnya pelatih Muenchen Jupp Heynckes. "Jika Anda ingin mengatakan sesuatu tentang Di Matteo, saya ingin Chelsea memberi pelatih asal Italia itu kontrak tiga tahun," kata Heynckes.(Tribunnews.com/cen)

ads

Ditulis Oleh : Mas Roy Hari: 18.48 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar